Kalo berbicara masalah
Linux, pasti kebanyakan orang berpikir ke Ubuntu. Ya! Sistem Operasi
Linux yang paling populer di dunia. Ubuntu yang dikembangkan oleh
Canonical Ltd. ini merupakan turunan dari Debian. Bukan hanya
tersedia untuk komputer desktop saja, Ubuntu juga menyediakan sistem
operasi untuk server, dan cloud. Ubuntu juga menyediakan sistem
operasi untuk tablet dan smart TV, tapi sayangnya tidak dapat di
download dari website resminya.
Jika anda mendownload
dari website resmi, ada dua edisi yang disediakan, edisi Long Time
Support (LTS) dan edisi terbarunya. Setelah siap untuk mendownload,
anda akan melihat form untuk melakukan donasi pengembangan Ubuntu.
Saya akan sangat menganjurkan agar anda memberikan donasi demi
kemajuan dunia Open Source. Tapi jika anda orang yang bangkrut
(seperti saya :p) anda bisa melewatkan form donasi tersebut.
Versi terbarunya saat ini
adalah Ubuntu 13.10 : Saucy Salamander. Sudah cukup lama saya tidak
bermain dengan sistem operasi Ubuntu ini. Jadi sekalian saya juga
ingin tahu seperti apa sih Ubuntu saat ini? Mari kita lihat!
Ubuntu 13.10 : Saucy
Salamander Desktop Edition 64bit
Intel Core i7-3612QM
2.10GHz
4GB DDR3 SO-DIM
Intel Corp. 3rd Gen Core
Graphics Controller dan NVIDIA GeForce GT 630M
Aspire
V3-471G-52454G75Makk
Instalasi :
Saat saya menjalankan
boot CD Ubuntu yang saya buat, saya cukup tercengang dengan
tampilannya yang terlihat apik dan futuristik. Sayangnya hanya ada
pilihan Run Live CD dan Install Ubuntu. Tidak ada pilihan seperti
restore atau pilihan Advanced lainnya. Untuk installasi,
langkah-langkah yang diberikan cukup mudah untuk diikuti. Anda akan
menemukan pilihan untuk menginstall codec multimedia secara umum.
Codec tersebut juga merupakan codec non-free. Namun anda memerlukan
koneksi internet untuk mengaktifkan pilihan ini. Seperti kebanyakan
CD installasi sistem operasi, anda bisa mengatur partisi hardisk dan
space untuk meng-install sistem Ubuntu anda. Namun untuk pengaturan
partisi yang lebih spesifik, anda perlu menggunakan Gparted yang
tersedia dalam mode Live CD-nya.
Tampilan :
Tidak seperti dulu,
Ubuntu tidak lagi menggunakan desktop Gnome. Desktop Unity yang
digunakan saat ini cukup mengejutkan dan terlihat wah. Namun untuk
yang terbiasa membuka menu dengan klik kiri akan merasa bingung menggunakannya. Hampir terasa seperti Gnome3, launcer berada di
sebelah kiri layar dan taskbar berada di atas. Launcer akan terus
barada di situ walau anda me-maximize window anda. Hal ini tentu akan
memudahkan anda untuk menjalankan aplikasi favorit anda. Menu bar
seperti file, edit, dan lainnya tidak berada di bawah titlebar,
melainkan berada di taskbar sehingga tampilan akan terlihat lebih
simple.
Aplikasi dan Fitur :
Secara default sudah
terdapat Ubuntu One. Aplikasi ini merupakan aplikasi cloud dari
Ubuntu. Untuk dapat menggunakannya, anda perlu membuat akun terlebih
dahulu. Saat membuka menu, anda akan diperlihatkan aplikasi-aplikasi
rekomendasi yang menjadi favorit pengguna Ubuntu. Hal ini bisa saya
katakan kelebihan karena memberikan rekomendasi, namun juga
kekurangan karena akan terasa mengganggu. Ubuntu tidak lagi
menyediakan Synaptic Package manager secara default, sehingga
pengaturan proxy apt-get harus melalui modifikasi file apt.conf
kecuali jika anda meng-install-nya dari repository.
Performa :
Seperti yang kebanyakan
orang ketahui, kestabilan Ubuntu masih diakui. Ternyata terdapat
sebuah aplikasi untuk mengetes sistem yang kita punya, yaitu System
Testing. Seluruh perangkat yang ada akan di tes termasuk network,
card reader, audio, dan semua key yang ada dalam sistem. Hasilnya, beberapa fitur dalam komputer saya tidak bekerja dengan baik. Untuk Wine,
Ms Office 2010 gagal terinstall namun meninggalkan bekas luka yang
sulit untuk di hilangkan.
Kesimpulan :
Kestabilan Ubuntu yang
terkenal masih dapat diakui. Desktop yang apik, dan aplikasi Ubuntu
One yang menjadi daya tarik tersendiri. Walau pun menurut saya bukan
sistem operasi yang paling mudah, tapi Ubuntu menjadi sistem operasi
yang direkomendasikan untuk pemula linux yang sedang belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar