Ya! BlankOn merupakan OS Linux buatan Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI) ini merupakan distro khas negeri kita, Indonesia. Distro ini juga berhasil menggeser kepopuleran IGOS Nusantara yang sama-sama distro linux buatan Indonesia. Distro satu ini dirancang khusus untuk pengguna komputer secara umum. Khususnya dibidang perkantoran, pendidikan, dan pemerintahan. Dengan desktop Manokwari memberikan daya tarik yang lebih. Seperti apa sih kemampuan dan kehebatan dari distro satu ini? Mari kita lihat!
BlankOn 8.0 Rote amd64
Intel Core i7-3612QM 2.10GHz
4GB DDR3 SO-DIMM
Intel Corp. 3rd Gen Core Graphics Controller dan NVIDIA GeForce GT 630M
Aspire V3-471G-52454G75Makk
Installasi :
Tidak ada pilihan DE lain selain Manokwari yang berbasiskan Gnome3. Namun tentu tersedia dua arsitektur standar, i386 dan amd64. Tampilan saat melakukan installasi sangat sederhana. Ummm.., sederhana sekali. Saya merasa seperti menginstall OS keluaran tahun awal 2000. Namun itu hanya tampilan, instruksinya mudah dipahami dan diikuti. Dan ini justru distro yang paling mudah dari semua distro yang saya review dalam installasi selama ini. Saat membuat user, seperti kebanyakan distro anda akan diminta untuk membuat password. Kombinasi password yang diminta cukup sulit, password anda harus terdapat huruf kapital dan angka. Untuk alasan keamanan ini hal yang sangat bagus.
Tampilan :
Pertama kali melihat, saya langsung berpikir tentang Ubuntu dengan Gnome2. Walau diklaim berbasiskan Gnome3, Manokwari justru lebih sederhana dari Gnome3. Ikon pada bar sangat kecil dan aplikasi yang berjalan pada task bar hanya menampilkan ikon saja. Tidak seperti kebanyakan OS yang juga menampilkan nama aplikasinya juga. Nama aplikasi akan tampak jika kursor diarahkan ke ikon aplikasi. Menurut saya, ini menjadi kelebihan dalam menyederhanakan tumpukan aplikasi yang berjalan.
Aplikasi dan Fitur :
Untuk aplikasi umum, BlankOn 8.0 menyediakan aplikasi yang sangat lengkap. aplikasi Office, multimedia, game, dan lainnya cukup lengkap. Bahkan lebih banyak dari distro lainnya. Namun, untuk aplikasi administrasi dan pengaturan lainnya. Tidak terlalu banyak disediakan. Tidak ada kontrol panel yang menyatukan semua pengaturan, dan segala pengaturan ditempatkan di tempat yang terpisah. Ini membuat pengguna harus berkeliling untuk mencari pengaturan yang dibutuhkan.
Saya mencoba memainkan file .mkv dan mendapat error karena codec tidak terinstall. Itu hal yang biasa, namun Totem tidak mencarikan codec untuk memainkan file tersebut. Untuk bisa memainkan file tersebut dibutuhkan video player lain seperti misalnya VLC. Saat menginstall codec melalui terminal sesuai dengan dokumentasinya, codec malah tidak semuanya ditemukan. Karena saya melihat strukturnya yang seperti Ubuntu dan juga berbasiskan Debian, saya mencoba untuk menambahkan repository Ubuntu dan Debian ke dalam sistem. Namun paket yang didapat dari repository Ubuntu dan Debian tidak cocok. Hal itu jelas terjadi karena BlankOn bukanlah OS derivatif.
Performa :
Yah, saat startup saya merasa bahwa distro ini terasa lebih lambat. Padahal saya belum banyak menginstall aplikasi. Processor bekerja lebih berat dan panas yang dihasilkan juga menurut saya lebih tinggi. Padahal tidak banyak aplikasi yang terpasang dan tampilan yang begitu sederhana.
Kesimpulan :
Distro ini memang sangat jauh dari sempurna. Repository yang belum lengkap, support yang belum banyak, dokumentasi yang belum sesuai, membuat distro ini dikatakan "bukan distro yang bagus". Tapi sesuai dengan yang diklaim bahwa distro ini dirancang untuk penggunaan komputer secara umum, distro ini merupakan distro yang sangat cocok. Terutama untuk tujuan pendidikan.
Untuk anda yang peduli dengan perkembangan Linux di Indonesia, saya sangat menyarankan anda untuk bergabung dengan tim developernya. Karena mereka juga mencari orang-orang yang peduli. Seperti yang dituliskan dalam sitenya, anda tidak harus punya kemampuan teknis yang hebat. Jadi untuk apa merasa tidak sanggup jika ingin menjadi developernya. :)
Kesimpulan :
Distro ini memang sangat jauh dari sempurna. Repository yang belum lengkap, support yang belum banyak, dokumentasi yang belum sesuai, membuat distro ini dikatakan "bukan distro yang bagus". Tapi sesuai dengan yang diklaim bahwa distro ini dirancang untuk penggunaan komputer secara umum, distro ini merupakan distro yang sangat cocok. Terutama untuk tujuan pendidikan.
Untuk anda yang peduli dengan perkembangan Linux di Indonesia, saya sangat menyarankan anda untuk bergabung dengan tim developernya. Karena mereka juga mencari orang-orang yang peduli. Seperti yang dituliskan dalam sitenya, anda tidak harus punya kemampuan teknis yang hebat. Jadi untuk apa merasa tidak sanggup jika ingin menjadi developernya. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar